
Gowa, 10 Maret 2025
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Farmasi UIN Alauddin Makassar secara resmi menyerahkan hasil kajian kritis terkait kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak langsung pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), khususnya UIN Alauddin Makassar. Kajian ini juga menyoroti potensi ancaman kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Tahun Akademik 2025 sebagai dampak dari kebijakan tersebut.
Pemotongan anggaran pendidikan hanya akan memperburuk keadaan. Rakyat akan semakin miskin dan tidak memiliki akses ke pendidikan yang baik. Eksploitasi anggaran ini sangat mencekik rakyat, pengurangan program bagi mahasiswa yang kurang mampu, pemotongan anggaran Kemendiktiksaintek dan Kemenag. Tiba saatnya kemarahan rakyat atas adanya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, karena pemerintah sudah tidak melihat universitas atau pendidikan sebagai mitra tetapi melihat sebagai ancaman, dengan begitu besar adanya pemotongan.
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis dampak efisiensi anggaran terhadap PTKIN UIN Alauddin Makassar dan untuk mengidentifikasi ancaman terhadap kenaikan UKT T.A 2025. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dapat menimbulkan ancaman terhadap kenaikan UKT T.A 2025.
“Kami berharap bahwa hasil kajian ini dapat menjadi acuan bagi pihak birokrasi dalam mengambil keputusan terkait dengan anggaran dan UKT,” ucap Ketua umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Farmasi (Nurhidayat Asis).
Penyerahan hasil kajian ini dilakukan untuk menyampaikan hasil kajian kepada pihak birokrasi. Kami berharap bahwa hasil kajian ini dapat menjadi kontribusi bagi kemajuan dan peningkatan kualitas PTKIN UIN Alauddin Makassar.