Jebakan Kecantikan: Maraknya Peredaran Kosmetik Ilegal di Indonesia

Pada tanggal 19 Februari – 23 Februari 2024 sudah tercatat hampir 40 ribu produk kecantikan yang beredar tanpa izin di kalangan masyarakat. Dikutip dari angka statistika peredaran jumlah industri kosmetik dari tahun 2018-2023 yang semakin meningkat, pada akhirnya di tahun 2023 kemarin sudah tercatat sebanyak 1024 industri kosmetik. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan peredaran kosmetik ilegal tersebut yaitu meningkatnya permintaan pasar, kesadaran masyarakat mengenai kebutuhan kosmetik, keterbatasan sdm, dll. Setelah dilakukan kajian mengenai peredaran kosmetik ilegal oleh kolaborasi himpunan mahasiswa farmasi dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UIN Alauddin Makassar pada tanggal 20 agustus 2024 kemarin, dapat disimpulkan beberapa argumen terkait dengan permasalahan tersebut. 

Secara sederhana, produk kosmetik yang beredar tanpa izin edar disebut sebagai kosmetik ilegal. Produk-produk ini seringkali mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak kulit dan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami risiko penggunaan kosmetik ilegal dan memilih produk yang aman dan telah terdaftar. Produk kosmetik ilegal banyak mengandung zat-zat berbahaya. Merkuri, merupakan salah satu bahan berbahaya yang sering ditemukan dalam kosmetik ilegal, bahan tersebut dapat merusak kulit, ginjal, dan sistem saraf. Penggunaan jangka panjang produk yang mengandung merkuri dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Selain merkuri, bahan berbahaya lainnya yang sering ditemukan dalam produk kosmetika ilegal seperti hidrokuinon dan steroid juga mengancam kesehatan pengguna. Kosmetik yang kita gunakan sehari-hari haruslah aman. Sayangnya, banyak kosmetik ilegal yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya yang dapat merusak kulit. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2009, kosmetik yang beredar di masyarakat harus aman dan telah mendapatkan izin edar dari pihak berwenang. Namun, banyak produk kosmetik ilegal yang tidak memenuhi standar keamanan ini. Kemudahan akses internet dan maraknya transaksi online membuat produk-produk berbahaya tersebut mudah didapatkan oleh masyarakat. 

Edukasi tentang bahaya kosmetik ilegal sangat penting. Masyarakat perlu mengetahui bahwa produk-produk yang tidak memiliki izin edar seringkali mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak kulit dan kesehatan. Dengan memberikan informasi yang benar, kita dapat membantu masyarakat membuat pilihan yang lebih baik. Agar tidak tertipu membeli kosmetik ilegal, perhatikan beberapa hal berikut: pastikan ada logo BPOM, periksa nomor registrasi BPOM-nya di website resmi, dan baca labelnya secara teliti. Kosmetik ilegal seringkali memiliki kemasan yang kurang menarik, tidak mencantumkan komposisi lengkap, dan memberikan hasil yang instan namun tidak bertahan lama. Hati-hati dengan produk yang terlalu murah, karena kualitasnya bisa jadi diragukan. Selalu pilih produk yang dijual di tempat terpercaya dan memiliki izin edar yang sah.

Gambar-gambar diatas merupakan salah satu contoh produk kosmetik. Perhatikan perbedaannya! Kosmetik asli memiliki kemasan yang rapi, label lengkap, tulisan yang jelas, serta memiliki nomor registrasi BPOM. Sementara itu, kosmetik palsu terlihat kurang menarik, tulisan kurang jelasn, dan tidak memiliki informasi yang lengkap.

Untuk mencegah maraknya kosmetik ilegal, diperlukan langkah-langkah komprehensif. Di antaranya adalah penegakan hukum yang tegas, pengawasan yang ketat, serta edukasi kepada masyarakat. Selain itu, sebagai konsumen cerdas, kita harus selalu memperhatikan label produk dan memilih produk yang telah terdaftar. Mari bersama-sama melawan peredaran kosmetik ilegal! Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, memperkuat pengawasan, dan memberikan sanksi yang tegas, kita dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari bahaya produk yang tidak aman.